Perbedaan UEFI dan Legacy BIOS. Karena kita akan menginstall komputer / laptop yang sudah menggunakan firmware modern, maka sebelum melakukan proses instalasi saya akan sedikit memberikan penjelasan tentang perbedaan Legacy dan UEFI dalam BIOS, serta sistem Tabel Partisi GPT dengan MBR.
Mengenal Firmware Mode UEFI dan Mode Legacy Pada BIOS.
Sebenarnya komputer memliki 2 jenis firmware yang tertanam dalam software BIOS, yaitu Legacy dan UEFI, dimana firmware Legacy untuk komputer / laptop jaman dulu, sedangkan Firmware UEFI digunakan oleh komputer / laptop terbaru saat ini.
Dalam sebuah computer ataupun perangkat sejenis pasti terdapat yang namanya Firmware, yaitu sebuah software yang menjadi jembatan antara sistem operasi (OS) / perangkat lunak dengan hardware (perangkat keras).
Secara umum, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk masuk ke dalam menu setting BIOS saat booting, misalnya dengan menekan tombol F2 / DEL / F12, atau tombol yang lain tergantung dari merek Motherboard dan Laptop yang digunakan, dan untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel tentang bagaimana Cara Masuk BIOS Laptop / Komputer.
UFEI (EFI v2.x) adalah standard teknologi baru yang berfungsi memperluas (mempercanggih) fungsi dari program BIOS. Lahirnya standar interface UEFI sekarang, diawali dengan di gagasnya standard EFI pada pertengahan 1990an, pada proyek bersama dengan komputer server Intel-HP Itanium.
Intel dan HP adalah pelopor lahirnya EFI, maka pada perkembangan selanjutnya disempurnakan lagi spesifikasi dan fitur-fiturnya sehingga bisa di aplikasikan di semua platform hardware komputer modern saat ini.
Selanjutnya muncul spesifikasi interface baru yang disebut dengan UEFI. U= Unified yang berarti diseragamkan standardnya atau dengan kata lain UEFI merupakan perkembangan dari EFI (v1.x) sehingga istilah UEFI di sebut juga dengan EFI v2.x.
UEFI adalah komponen software yang terdapat pada sistem komputer yang lebih modern. Walaupun awal-2nya hanya digunakan pada komputer kelas Server, namun trend saat ini sdh mulai banyak digunakan pada mesin" komputer PC kelas atas (High End) dan juga pada laptop.
Kemudian setelah munculnya UEFI firmware, maka teknologi BIOS yang biasa atau generasi sebelumnya disebut dengan Legacy BIOS.
Legacy bisa diartikan sebagai standard teknologi lama. Perlu diketahui bahwa teknologi BIOS sudah berumur 30 tahun, maka sudah saatnya ada generasi teknologi baru yang lebih canggih dan bisa memberikan support perkembangan pada sisi hardware dan teknologinya.
Kelebihan UEFI jika dibandingkan dengan Legacy adalah.
Sebagai contoh sederhana keterbatasan Legacy BIOS dalam mensupport perkembangan pesat dari teknologi hardware komputer adalah pada legacy BIOS masih menggunakan 16 bit-code, sedangkan teknologi prosesor komputer saat ini sudah menggunakan 64 bit.
Munkin bagi anda pernah mengalami kesulitan dalam melakukan install ulang komputer / laptop keluaran terbaru yang sudah menggunakan teknologi BIOS UEFI, misalnya Cara Install Ulang Laptop Axioo MyBook 11+, yang mana MyBook Axioo 11 hanya support mode BIOS UEFI dan OS 64 bit.
Baca Juga.
Karena BIOS diciptakan sejak 30 tahun yang lalu oleh IBM, yang saat itu digunakan untuk produk" IBM PC. Jika firmware teknologi jadul (obsolete technology) harus dipaksakan untuk mensupport teknologi baru yang terus berkembang maka akibatnya pasti akan menjadi masalah (stumbling). Oleh karena itu lahirnya EFi/UEFi adalah tuntutan perkembangan zaman untuk mengimbangi pesatnya perkembangan komputer dewasa ini.
Dengan perkembangan teknologi hardware dan kapasitas storage pada komputer dan notebook yang amat pesat, maka kemampuan BIOS sudah mentok untuk mensupportnya. Karena banyak keterbatasan dari BIOS saat ini yang tidak bisa dipenuhi oleh tuntutan perkembangan hardware komputer terutama untuk platform server.
Selain terdapat dalam mesin" server, UEFi saat ini sudah mulai banyak digunakan pada mainboard PC dan notebook terbaru.
Contoh kelebihan teknologi UEFI adalah, dukungan dengan format GPT harddrive, kemampuan booting dari harddisk dengan kapasitas besar. Format GPT (GUID Partition Table) adalah teknologi format baru untuk menangani harddisk berkapasitas lebih dari 2 terabytes.
Selama ini kita menggunakan format MBR untuk menyimpan boot code dan tabel partisi pada harddisk dan media simpan. Namun keterbatasan dari MBR ini adalah bahwa ukuran partisi maksimal adalah untuk sistem boot tidak bisa lebih dari 2 TB. Dengan menggunakan format GPT, maka keterbatasan itu bisa diatasi dengan mudah.
Format GPT mulai digunakan pada sistem komputer server yang menggunakan harddisk kapasitas super jumbo. Jika HDD nya sdh bersize sangat besar maka BIOS tidak akan bisa berkutik. Maka lahirlah teknologi penggantinya yaitu UEFI sebagai firmware untuk mengontrol kerja dan performance HDD. Demikian kira" gambarannya.
Jadi kesimpulannya, untuk perkembangan ke depan, semua platform komputer akan beralih dari legacy BIOS ke UEFI firmware. Mungkin untuk 5 tahun ke depan hampir semua produk laptop dan PC yang dibuat oleh vendor sdh menggunakan UEFI dan meninggalkan pendahulunya: legacy BIOS yang umurnya sudah 3 dekade.
Sebagian besar vendor sudah menerapkan UEFI sebagai pengganti BIOS pada produk mereka, pun karena masih berada dalam masa transisi, didalam UEFI masih disematkan fitur BIOS legacy atau CSM (Compatibility Support Module). Mungkin untuk jangka waktu 3 atau 5 tahun kedepan BIOS sudah akan punah, dan seluruh vendor akan menerapkan UEFI pada produk mereka.
Perbedaan BIOS Legacy dan UEFI.
Secara umum BIOS UEFI dan Legacy memiliki fungsi yang sama, hanya saja berbeda pada fiturnya saja, seperti.
Namun untuk saat ini, khususnya laptop / motherboard komputer PC keluaran terbaru ada juga yang sudah otomatis mengaktifkan UEFI +legacy BIOS compatible mode secara default, sehingga anda tidak perlu untuk mengaturnya secara manual.
Berhubung laptop / komputer yang saat ini akan saya install menggunakan motherboard terbaru yang sudah support UEFI dan windows yang kan saya gunakan 64 bit, maka saya akan sedikit membahas tentang cara memilih jenis Disk Partition yang akan kita gunakan.
Pemilihan Disk partition table pada komputer yang akan dii nstall sistem operasi akan mempengaruhi bagaimana komputer tersebut bekerja dari booting hingga proses pembacaan dan penulisan data ke Harddisk / SSD, dan setiap Partition table dibuat untuk tujuan tertentu yang mana ketika versi lama sudah tidak mendukung komputasi di era modern, maka dibuatlah partiton table penyempurna dari versi sebelum nya.
Baca Juga.
Setidaknya ada 2 jenis partition table harddisk yang umum digunakan, yaitu MBR legacy yang merupakan versi terdahulu dari partition table dan GPT yang merupakan Versi terbaru dari MBR, baik MBR dan GPT mempunyai cara kerja dan fitur yang berbeda.
Perbedaan MBR dan GPT System Partition Harddisk.
MBR adalah singkatan dari Master Boot Record. Dalam sistem partisi MBR, semua informasi yang terdapat dalam disk dipegang dibawah kendali oleh MBR, misalnya: file system, logical partition, extended partition, dll. MBR dapat digunakan untuk instalasi seluruh sistem operasi kecuali Windows 10 yang baru saja dirilis.
Salah satu fungsi yang paling dapat dirasakan oleh MBR yaitu pada saat sistem operasi sedang dalam proses Booting, selama proses booting MBR akan mencari lokasi dimana terdapat boot sector. Yang mana boot sector bersisi file-file dan informasi yang dibutuhkan sistem sehingga dapat mencapai startup dan sampi ke desktop.
Kekurangan Tipe Partisi MBR.
GPT disebut juga dengan GUID Partition Table. Karena itulah disebut dengan GPT yang merupakan singkatan dari GUID Partition Table. Pada tipe hardisk GPT, layout tabel partisi didefinisikan menggunakan Global Unique Identifier. Hadirnya GPT diharapkan dapat menutupi kekurangan dari MBR, sehingga GPT pun mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan MBR, antara lain:
Anda perlu partisi disk drive sebelum Anda dapat menggunakannya. MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table) adalah dua cara berbeda untuk menyimpan informasi partisi pada drive.
Informasi ini mencakup mana partisi mulai dan mulai, sehingga sistem operasi Anda tahu yang sektor milik setiap partisi dan partisi yang bootable.
Inilah sebabnya mengapa Anda harus memilih MBR atau GPT sebelum membuat partisi pada drive.
Memilih GPT atau MBR.
Anda perlu partisi disk drive sebelum Anda dapat menggunakannya. MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table) adalah dua cara berbeda untuk menyimpan informasi partisi pada drive.
Informasi ini mencakup mana partisi mulai dan mulai, sehingga sistem operasi Anda tahu yang sektor milik setiap partisi dan partisi yang bootable. Inilah sebabnya mengapa Anda harus memilih MBR atau GPT sebelum membuat partisi pada drive.
Perbedaan partisi Harddisk MBR dan GPT.
Demikian informasi yang bisa saya sampaikan mengenai artikel tentang perbedaan Legacy dan UEFI dalam BIOS serta mengenal sistem Tabel Partisi GPT Dengan MBR sehingga akan memberikan kemudahan bagi pengguna komputer / laptop dalam memilih jenis sistem partisiuntuk melakukan instalasi sistem operasi (OS) komputer / laptop.
Mengenal Firmware Mode UEFI dan Mode Legacy Pada BIOS.
Sebenarnya komputer memliki 2 jenis firmware yang tertanam dalam software BIOS, yaitu Legacy dan UEFI, dimana firmware Legacy untuk komputer / laptop jaman dulu, sedangkan Firmware UEFI digunakan oleh komputer / laptop terbaru saat ini.
Dalam sebuah computer ataupun perangkat sejenis pasti terdapat yang namanya Firmware, yaitu sebuah software yang menjadi jembatan antara sistem operasi (OS) / perangkat lunak dengan hardware (perangkat keras).
Secara umum, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk masuk ke dalam menu setting BIOS saat booting, misalnya dengan menekan tombol F2 / DEL / F12, atau tombol yang lain tergantung dari merek Motherboard dan Laptop yang digunakan, dan untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel tentang bagaimana Cara Masuk BIOS Laptop / Komputer.
UFEI (EFI v2.x) adalah standard teknologi baru yang berfungsi memperluas (mempercanggih) fungsi dari program BIOS. Lahirnya standar interface UEFI sekarang, diawali dengan di gagasnya standard EFI pada pertengahan 1990an, pada proyek bersama dengan komputer server Intel-HP Itanium.
Intel dan HP adalah pelopor lahirnya EFI, maka pada perkembangan selanjutnya disempurnakan lagi spesifikasi dan fitur-fiturnya sehingga bisa di aplikasikan di semua platform hardware komputer modern saat ini.
Selanjutnya muncul spesifikasi interface baru yang disebut dengan UEFI. U= Unified yang berarti diseragamkan standardnya atau dengan kata lain UEFI merupakan perkembangan dari EFI (v1.x) sehingga istilah UEFI di sebut juga dengan EFI v2.x.
UEFI adalah komponen software yang terdapat pada sistem komputer yang lebih modern. Walaupun awal-2nya hanya digunakan pada komputer kelas Server, namun trend saat ini sdh mulai banyak digunakan pada mesin" komputer PC kelas atas (High End) dan juga pada laptop.
Kemudian setelah munculnya UEFI firmware, maka teknologi BIOS yang biasa atau generasi sebelumnya disebut dengan Legacy BIOS.
Legacy bisa diartikan sebagai standard teknologi lama. Perlu diketahui bahwa teknologi BIOS sudah berumur 30 tahun, maka sudah saatnya ada generasi teknologi baru yang lebih canggih dan bisa memberikan support perkembangan pada sisi hardware dan teknologinya.
Kelebihan UEFI jika dibandingkan dengan Legacy adalah.
- Fitur yang yang canggih dan lengkap untuk control hardware computer.
- Level bahasa pemrograman.
- Tampilan visual.
- Kapasitas memori dan bit code.
Sebagai contoh sederhana keterbatasan Legacy BIOS dalam mensupport perkembangan pesat dari teknologi hardware komputer adalah pada legacy BIOS masih menggunakan 16 bit-code, sedangkan teknologi prosesor komputer saat ini sudah menggunakan 64 bit.
Munkin bagi anda pernah mengalami kesulitan dalam melakukan install ulang komputer / laptop keluaran terbaru yang sudah menggunakan teknologi BIOS UEFI, misalnya Cara Install Ulang Laptop Axioo MyBook 11+, yang mana MyBook Axioo 11 hanya support mode BIOS UEFI dan OS 64 bit.
Baca Juga.
Karena BIOS diciptakan sejak 30 tahun yang lalu oleh IBM, yang saat itu digunakan untuk produk" IBM PC. Jika firmware teknologi jadul (obsolete technology) harus dipaksakan untuk mensupport teknologi baru yang terus berkembang maka akibatnya pasti akan menjadi masalah (stumbling). Oleh karena itu lahirnya EFi/UEFi adalah tuntutan perkembangan zaman untuk mengimbangi pesatnya perkembangan komputer dewasa ini.
Dengan perkembangan teknologi hardware dan kapasitas storage pada komputer dan notebook yang amat pesat, maka kemampuan BIOS sudah mentok untuk mensupportnya. Karena banyak keterbatasan dari BIOS saat ini yang tidak bisa dipenuhi oleh tuntutan perkembangan hardware komputer terutama untuk platform server.
Selain terdapat dalam mesin" server, UEFi saat ini sudah mulai banyak digunakan pada mainboard PC dan notebook terbaru.
Contoh kelebihan teknologi UEFI adalah, dukungan dengan format GPT harddrive, kemampuan booting dari harddisk dengan kapasitas besar. Format GPT (GUID Partition Table) adalah teknologi format baru untuk menangani harddisk berkapasitas lebih dari 2 terabytes.
Selama ini kita menggunakan format MBR untuk menyimpan boot code dan tabel partisi pada harddisk dan media simpan. Namun keterbatasan dari MBR ini adalah bahwa ukuran partisi maksimal adalah untuk sistem boot tidak bisa lebih dari 2 TB. Dengan menggunakan format GPT, maka keterbatasan itu bisa diatasi dengan mudah.
Format GPT mulai digunakan pada sistem komputer server yang menggunakan harddisk kapasitas super jumbo. Jika HDD nya sdh bersize sangat besar maka BIOS tidak akan bisa berkutik. Maka lahirlah teknologi penggantinya yaitu UEFI sebagai firmware untuk mengontrol kerja dan performance HDD. Demikian kira" gambarannya.
Jadi kesimpulannya, untuk perkembangan ke depan, semua platform komputer akan beralih dari legacy BIOS ke UEFI firmware. Mungkin untuk 5 tahun ke depan hampir semua produk laptop dan PC yang dibuat oleh vendor sdh menggunakan UEFI dan meninggalkan pendahulunya: legacy BIOS yang umurnya sudah 3 dekade.
Sebagian besar vendor sudah menerapkan UEFI sebagai pengganti BIOS pada produk mereka, pun karena masih berada dalam masa transisi, didalam UEFI masih disematkan fitur BIOS legacy atau CSM (Compatibility Support Module). Mungkin untuk jangka waktu 3 atau 5 tahun kedepan BIOS sudah akan punah, dan seluruh vendor akan menerapkan UEFI pada produk mereka.
Perbedaan BIOS Legacy dan UEFI.
Secara umum BIOS UEFI dan Legacy memiliki fungsi yang sama, hanya saja berbeda pada fiturnya saja, seperti.
- UEFI sudah mendukung kapasitas penyimpanan hardisk lebih dari 2 TB, sedangkan pada BIOS maksimal adalah 2 TB.
- UEFI sudah mendukung tipe partisi GPT yang diwajibkan pada saat melakukan instalasi sistem operasi terbaru khususnya Windows 10, Sedangkan BIOS hanya dapat menjalankan tipe partisi MBR atau Master Boot Record.
- Sudah memungkinkan untuk menggunakan touchpad, mouse, bahkan touchscreen saat berada didalam UEFI, sedangkan pada BIOS hanya menggunakan keyboard.
- Tampilan User Interface pada UEFI sudah jauh lebih menarik dan user friendly dari pada BIOS yang masih menggunakan mode display standar.
Namun untuk saat ini, khususnya laptop / motherboard komputer PC keluaran terbaru ada juga yang sudah otomatis mengaktifkan UEFI +legacy BIOS compatible mode secara default, sehingga anda tidak perlu untuk mengaturnya secara manual.
Berhubung laptop / komputer yang saat ini akan saya install menggunakan motherboard terbaru yang sudah support UEFI dan windows yang kan saya gunakan 64 bit, maka saya akan sedikit membahas tentang cara memilih jenis Disk Partition yang akan kita gunakan.
Pemilihan Disk partition table pada komputer yang akan dii nstall sistem operasi akan mempengaruhi bagaimana komputer tersebut bekerja dari booting hingga proses pembacaan dan penulisan data ke Harddisk / SSD, dan setiap Partition table dibuat untuk tujuan tertentu yang mana ketika versi lama sudah tidak mendukung komputasi di era modern, maka dibuatlah partiton table penyempurna dari versi sebelum nya.
Baca Juga.
- Bagaimana Proses Booting Komputer / Laptop.
Setidaknya ada 2 jenis partition table harddisk yang umum digunakan, yaitu MBR legacy yang merupakan versi terdahulu dari partition table dan GPT yang merupakan Versi terbaru dari MBR, baik MBR dan GPT mempunyai cara kerja dan fitur yang berbeda.
Perbedaan MBR dan GPT System Partition Harddisk.
MBR adalah singkatan dari Master Boot Record. Dalam sistem partisi MBR, semua informasi yang terdapat dalam disk dipegang dibawah kendali oleh MBR, misalnya: file system, logical partition, extended partition, dll. MBR dapat digunakan untuk instalasi seluruh sistem operasi kecuali Windows 10 yang baru saja dirilis.
Salah satu fungsi yang paling dapat dirasakan oleh MBR yaitu pada saat sistem operasi sedang dalam proses Booting, selama proses booting MBR akan mencari lokasi dimana terdapat boot sector. Yang mana boot sector bersisi file-file dan informasi yang dibutuhkan sistem sehingga dapat mencapai startup dan sampi ke desktop.
Kekurangan Tipe Partisi MBR.
- Hanya dapat mendukung hardisk maksimal 2 TB saja.
- Hanya dapat mendukung untuk pembuatan maksimal 4 Primary Partition saja.
- Jika ingin membuat partisi lebih, 1 primary partition harus dikorbankan menjadi extended partition sehingga dibawahnya bisa dibuat beberapa logical partition.
- Informasi mengenai lokasi file system dan partisi sistem operasi hanya tersimpan pada sektor pertama pada hardisk tersebut, sehingga apabila hilang atau corrupted maka sistem operasi akan mengalami kerusakan.
GPT disebut juga dengan GUID Partition Table. Karena itulah disebut dengan GPT yang merupakan singkatan dari GUID Partition Table. Pada tipe hardisk GPT, layout tabel partisi didefinisikan menggunakan Global Unique Identifier. Hadirnya GPT diharapkan dapat menutupi kekurangan dari MBR, sehingga GPT pun mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan MBR, antara lain:
- Mendukung media penyimpanan atau hardisk hingga 9 ZB (Zettabyte).Zettabyte merupakan 3 tingkat diatas Terabyte (TB). Diatas TB ada Petabyte (PB), Exabyte (EB), Zettabyte (ZB), dan Yottabyte (YB).
- Dapat mendukung hingga 128 Primary Partition.
- Informasi file system dan lokasi sistem operasi disimpan lebih dari satu lokasi, sehingga jika yang utama rusak, sistem masih bisa berjalan normal menggunakan backup yang lainnya.
Anda perlu partisi disk drive sebelum Anda dapat menggunakannya. MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table) adalah dua cara berbeda untuk menyimpan informasi partisi pada drive.
Informasi ini mencakup mana partisi mulai dan mulai, sehingga sistem operasi Anda tahu yang sektor milik setiap partisi dan partisi yang bootable.
Inilah sebabnya mengapa Anda harus memilih MBR atau GPT sebelum membuat partisi pada drive.
Memilih GPT atau MBR.
Anda perlu partisi disk drive sebelum Anda dapat menggunakannya. MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table) adalah dua cara berbeda untuk menyimpan informasi partisi pada drive.
Informasi ini mencakup mana partisi mulai dan mulai, sehingga sistem operasi Anda tahu yang sektor milik setiap partisi dan partisi yang bootable. Inilah sebabnya mengapa Anda harus memilih MBR atau GPT sebelum membuat partisi pada drive.
Perbedaan partisi Harddisk MBR dan GPT.
- MBR hanya mendukung kapasitas penyimpanan hingga 2 TB saja, sedangkan GPT mampu mendukung hingga 9 ZB.
- MBR hanya dapat dibuat menjadi 4 primary partition, sedangkan pada GPT mampu dibagi menjadi 128 primary partition.
- Pada MBR, informasi mengenai lokasi file system dan lokasi sistem operasi hanya disimpan pada sektor pertama pada hardisk tersebut, sedangkan pada GPT dilakukan penyimpanan beberapa kali sebagai cadangan jika informasi utama mengalami kerusakan atau corrupted.
- MBR dapat digunakan untuk menginstall semua sistem operasi kecuali Windows 10, GPT wajib digunakan ketika akan menginstall Windows 10 dan motherboardnya harus mendukung UEFI.
Demikian informasi yang bisa saya sampaikan mengenai artikel tentang perbedaan Legacy dan UEFI dalam BIOS serta mengenal sistem Tabel Partisi GPT Dengan MBR sehingga akan memberikan kemudahan bagi pengguna komputer / laptop dalam memilih jenis sistem partisiuntuk melakukan instalasi sistem operasi (OS) komputer / laptop.